Setiap orang tua pasti menginginkan
memiliki anak yang terbaik. Namun apakah sang anak memiliki keinginan
memiliki orang tua yang menginginkan memiliki anak yang terbaik? Saya
dan anda juga pasti pernah melewati masa kanak-kanak, dan boleh jujur
waktu itu saya sama sekali tidak menginginkan orang tua yang
meninginginkan memiliki anaka yang terbaik. Saya lebih mengingkan orang
tua yang menyangi anak dengan menerima kekurangan dan kelebihan anak
tanpa harus menyruh untuk menjadi atau melakukan sesuatu yang tidak
diinginkan.
Keinginan orang tua
tersebut sebenarnya merupakan ambisi pribadi yang sering kali tidak
memperhatikan sudut pandang pemikiran anak. Orang tua menginginkan
anaknya untuk bisa mengaji, main musik, olah raga, pinta matematika dan
lain-lain, sehingga membebankan anak dengan jadwal yang padat.
Pemberian
jadwal yang pada mengakibatkan anak kekurangan istirahat, padahal
mereka juga berhak untuk
hidup sedikit santai.Bermain dengan keluarga dan teman-temannya tanpa
harus terbebani oleh les - les yang sebenarnya mereka tidak sukai.
Dampaknya adalah anak akan mudah merasa lelah, sehingga bukannya
prestasinya meningkat tetapi malah semakin menurun.Dampak lainnya adalah
anak akan terlihat murung dan merasa tertekan sepanjang waktu, sehingga
kondisi psikis ini berdampak buruk pula bagi kesehatan tubuhnya seperti
sakit kepala dan badan tersa pegal-pegal.
Jika anak anda sakit maka tentu anda sendiri sebagai orang tua yang akan terkena dampak negatifnya. Jadi, mulailah evaluasi jadwa anak anda, apakah jadwal mereka dapat berpotensi buruk pada mereka.
No comments:
Post a Comment