Pages

Peran Wanita dalam Kemajuan Suatu Bangsa

"Di balik lelaki yang hebat terdapat wanita yang jauh lebih hebat!" Demikianlah sebuah pepatah mengatakan. Hal ini menandakan bahwa  kedudukan wanita dalam masyarakat tidak dapat diabaiakan begitu saja. Paradigma bahwa wanita hanya berada dalam ruang lingkup dapur, sumur dan kasur, sehingga membuat mereka menjadi manusia kelas dua dalam masyarakat, haruslah ditinggalkan.
Dalam diri wanita terdapat sebuah kekuatan yang dapat menciptakan sebuah peradaban yang maju, yaitu kekuatan Tuhan yang paling utama yaitu al-Rahmah (Kasih, Sayang, Cinta). Al-Rahmah bukanlah sebuah kelemahan seperti yang selama ini disangkakan oleh sebagian orang yang mengatakan bahwa halusnya perasaan, dan air mata wanita adalah sebuah tanda bahwa mereka adalah mahluk yang lemah dan tidak layak medapatkan posisi dalam pembentukan peradaban. Akan tetapi al-Rahmah adalah sebuah kekuatan yang mampu menciptakan para pelaksana dan pembangun peradaban suatu bangsa sehingga mendapatkan kemajuan. Karenanya tempat dibentuknya generasi-generasi bangsa tersebut disebut Rahim.
Potensi walas asih yang merupakakan aplikasi dari al-Rahmah yang dimiliki wanita, menjadikan mereka sebagai pendidik yang paling utama bagi generasi bangsa yang lahir ke dunia. Adalah sebuah kesalahan yang fatal jika wanita yang menjadi guru pertama tersebut memiliki ilmu dan pengetahuan yang sangat minim karena dikekang oleh budaya patriarkhi. Para suami dan para ayah seharusnya merasa khawatir mempercayakan putra-putrinya kepada wanita-wanita yang tidak dibekali oleh ilmu pengetahuan, hal ini karena pasti akan berdampak buruk bagi perkembangan keilmuan dan kepribadian anak-anak mereka. Maka sudah menjadi kewajiban seorang laki-laki, (baca: ayah atau suami) untuk tidak hanya memberikan nafkah lahiriah dan batniyah syahwatiyah saja, akan tetapi memberikan juga bekal keilmuan bagi para istrinya tersebut.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dalam pernikahan tidaklah hanya sekedar memperbanyak keturunan secara kuantitas tetapi juga secara kualitas. Karenanya baik bagi suami atau istri belajar sepanjang hayat dan terus menempa pribadi dengan ilmu dan akhlak adalah sebuah kewajiban bersama demi terwujudnya pendidikan yang menuju  kemajuan bangsa.


No comments:

Post a Comment