Pages

Keluarga Adalah Sekolah Yang Terbaik


Hadits tentang cara memilih jodoh tentu tidak asing lagi oleh sebagian besar umat Islam. Dalam hadtis tersebut prioritas utama dalam memilih jodoh, baik suami atau pun istri, adalah kualitas agamanya (al-diin). Agama dalam pengertian di sini bukan hanya dilihat dari sekedar kulit laurnya saja, tetapi juga inti sari dari agama tersebut yaitu wawasan dan keilmuan. Hal ini karena walaupun seseorang berpakaian dan menjalankan ritual ibadah yang syar'i akan tetapi jika tidak dilandasi dengan ilmu atau ia bersikap taklid buta maka agamanya tidak akan berpengaruh positif pada dirinya, keluarga dan masyarakatnya.
Dengan demikian keluarga Islami yang ideal adalah keluarga yang mengedepankan ilmu dalam pergaulannya sehari-hari, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan secara luas. Dikarenakan hal tersebut, maka peran orang tua tidak hanya memberikan nafkah lahir saja seperti pakaian dan makanan yang bergizi, akan tetapi juga dapat memberikan nafkah ilmu pada keluarganya. Nafkah ilmu tidak hanya diberikan kepada anak-anak saja, akan tetapi istri/ibu dan suami/ayah pun harus saling menafkahi ilmu dengan cara saling menggatkan satu sama lain untuk selalu peduli terhadap ilmu. Maka keluarga yang menerapkan pola seperti ini dapat disebut juga keluarga pembelajar.
Dalam hal pendidikan karakter seorang ayah dan ibu harus membagi tugas mereka masing masing. Jika salah satu dari ibu atau ayah bersikap keras dan tegas, maka pasangannya harus bersikap lembut namun tetap untuk tidak berusaha membela dan membenarkan kesalahan anak. Baik ketegasan maupun kelembutan dalam upaya pendidikan karakter, keduanya haruslah tidak didasari emosi yang berlebihan sehingga malah terjadi pertengkaran antara suami dan istri dalam cara mendidik anak mereka. Kedua orang tua harus kompak untuk memprioritaskan pandidikan anak-anak mereka dan apabila seorang anak melakukan kesalahan maka orang tualah yang berusaha membimbingnya untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya. Misalkan jika seorang anak tidak mengerjakan PR maka orang tua jangan membela dengan mengajarinya berbohong kepada gurunya, karena jika hal ini dilakukan seorang anak akan selalu menghindari tangung jawab dan konsekuensi dari kesalahan yang dilakukannya. Bimbinglah anak untuk menjalankan tugasnya dan menghadi setiap konsekuensi yang akan dihadapinya jika melakukan kesalahan, jika ini dilakukan maka anak akan menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi masa depanya.
sumber gambar: www.swfamily.com

No comments:

Post a Comment